Meninggalnya Salim Said pada 18 Mei 2024 merupakan kehilangan besar bagi dunia pers dan intelektual Indonesia. Sosoknya yang multitalenta dan dedikasinya yang tinggi telah mengantarkannya menjadi panutan bagi para insan pers dan akademisi di tanah air.
Salim Said: Jejak Langkah Sang Jurnalis
Lahir di Jakarta pada 7 Februari 1935, Salim Said mengawali karirnya di dunia jurnalistik sebagai wartawan di Majalah Tempo. Kiprahnya di Tempo tak perlu diragukan lagi. Beliau dikenal sebagai jurnalis yang berani, lugas, dan tak gentar dalam menyuarakan kebenaran.
Tak hanya di Tempo, Salim Said juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Dunia Islam dan Editor Sinar Harapan. Dedikasi dan karyanya yang gemilang di dunia pers mengantarkannya meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Achmad Bakrie XVI.
Lebih dari Sekedar Jurnalis: Salim Said Sang Intelektual
Seiring kiprahnya di dunia jurnalistik, Salim Said juga aktif dalam dunia intelektual. Beliau mengajar di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Keahliannya dalam bidang politik, militer, dan sejarah menjadikannya sosok yang dihormati dan dikagumi di kalangan akademisi. Beliau telah menghasilkan berbagai karya tulis yang mencerminkan kedalaman pengetahuannya, antara lain Militer dan Demokrasi, Pergulatan Menuju Demokrasi Pancasila, dan Cendekiawan dan Kekuasaan di Indonesia.
Pengabdian Tanpa Batas: Salim Said Sang Patriot Bangsa
Salim Said tak hanya berkontribusi di bidang pers dan intelektual, tetapi juga dalam ranah politik dan diplomasi. Beliau pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko dari tahun 2006 hingga 2010. Pengalaman dan pengetahuannya yang luas menjadikannya diplomat yang handal dan disegani di kancah internasional.
Warisan Abadi Salim Said
Kepergian Salim Said meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Namun, warisan dan teladannya akan terus menginspirasi generasi muda, khususnya para jurnalis dan intelektual, untuk terus berkarya dan mengabdi bagi kemajuan bangsa.